Gerakan Open Source telah menjadi fenomena di dunia. Tidak hanya dalam konteks teknologi, bahkan dunia media pun telah sedikit banyak mengadopsi ide-ide Open Source teknologi ke dalam bentuk sindikasi content dan semacamnya. Jika menilik kembali ke balakang, sebenarnya sejak kapan gerakan ini dimulai dan siapa yang memulainya? Berikut adalah sedikit tapak gerakan Open Source yang berhasil direkam oleh sejarah.
Gerakan ‘open source’ secara non formal dimulai sejak pembentukan Free Software Foundation (”FSF”) pada tahun 1983. FSF dibentuk dengan tujuan untuk menciptakan versi gratis dari UNIX operating system. FSF mengeluarkan serangkaian program dalam bentuk source code dibawah nama “GNU” (Gnu’s Not Unix). Proyek GNU sebenarnya tidak secara langsung menghasilkan UNIX versi gratis, namun mengeluarkan beberapa perangkat yang popular di kalangan programmer UNIX, antara lain: GNU C compiler dan text editor. GNU juga memberikan batu loncatan pada proyek-proyek ‘open source’ berikutnya, yang lebih ambisius, pada kisaran tahun 1990.
Kesepakatan lisensi (license agreement) yang termasuk di dalam software GNU – dikenal dengan nama lisensi General Public License (”GPL”) atau “copyleft” – termasuk hal yang revolusioner pada waktu itu. Tertulis dengan gaya non-legal dengan pembuka dan keterangan tujuan. Para pelisensi GPL diberikan hak yang seluas-luasnya untuk menjual, mengkopi, dan memodifikasi program asli, selama pelisensi memberikan hak yang sama kepada pelisensi lainnya. Pelisensi juga diharuskan untuk menyediakan perubahan-perubahan yang dibuatnya dalam bentuk source code.
Dalam waktu yang cukup lama, FSF memiliki nama yang cukup untuk mengisi ruang free software di tengah meluasnya pasar untuk produk-produk dari perusahaan-perusahaan besar. Banyak dari programmer UNIX menggunakan — dan terus menggunakan — GNU C compiler dan debugger dari FSF untuk menghasilkan program yang ditujukan untuk varian dari UNIX operating system yang dikeluarkan oleh perusahaan seperti IBM, Hewlett-Packard and Sun.
Seiring dengan era kebangkitan internet pada kisaran tahun 1990, telah terbentuk suatu ketertarikan baru terhadap free software dan pergeseran paradigma para pengembangnya kearah produk dan teknologi yang terkesan lebih komersil. Pada tahun 1998, suatu grup yang berasosiasi dengan free software memperkenalkan istilah “open source” untuk menekankan perbedaannya dengan golongan pro-hacker, anti-business yang dulu cenderung diasosiasikan dengan GNU dan proyek free software lainnya dan untuk meletakkan pemahaman baru pada suatu komunitas yang bertujuan untuk memperkenalkan free software dalam dunia yang lebih komersil. Proyek “open source” baru ini kemudian berkembang menjadi mainstream dalam pasar software komersil, termasuk diantaranya adalah Linux, the Apache web server, dan Mozilla browser.
Sumber : ossfest2009.web
Friday, May 8, 2009
Subscribe to:
Posts (Atom)